Jelajah Desa Wisata Penggarit Pemalang


Kabupaten Pemalang Jawa Tengah memang sangat terkenal akan keindahan alamnya, karena Kabupaten Pemalang mempunyai letak yang sangat strategis yaitu di pinggir Laut Utara Jawa dan di Lereng Gunung Slamet. Tak hanya alamnya saja yang memesona namun Kabupaten Pemalang juga mempunyai seni budaya yang luhur, kuliner tradisional yang lezat serta desa wisata yang unik.

Salah satu desa wisata di Kabupaten Pemalang yang mempunyai hubungan sejarah panjang berdirinya Kabupaten Pemalang yaitu Desa Wisata Penggarit. Desa ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Pemalang, namun bagi masyarakat luar Kabupaten Pemalang rasanya mungkin masih cukup  asing, dan mari kita mengenal lebih dekat tentang Desa Wisata Penggarit.

Lokasi Desa Wisata Penggarit

Desa Wisata Penggarit ini berada di Desa Penggarit Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Letaknya tak begitu jauh dari pusat Kota Pemalang, kurang lebih 10 KM atau 22 menit perjalanan. Untuk menuju ke Desa Wiasata Penggarit ini kita bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Jika ingin menggunakan kendaran umum, dari terminal Pemalang kita bisa naik bus jurusan Randudongkal dan turun di Pasar Paduraksa dan selanjutnya kita bisa naik ojek sampai Desa Wisata Penggarit.

Ada Apa Saja di Desa Wisata Penggarit?



Sesampainya di Desa Wisata Penggarit mata ini akan disambut dengan sungai yang begitu indah yaitu Sungai Waluh, selain itu kita juga bisa menghirup udara segar khas pedesaan yang masih sangat alami. Oh ya di Desa Wisata Penggarit ini juga ada sebuah bendungan, namanya Bendungan Sungapan, seteleah melewati jembatan Bendungan Sungapan kita akan disambut oleh gerbang Desa Wisata Penggarit yang begitu megah. 

Desa Wisata Penggarit ini mempunyai potensi alam yang sangat luar biasa, tanahnya yang sangat subur sehingga banyak tanaman yang bisa tumbuh subur disini, selain itu Desa Wisata Penggarit mempunyai seni budaya yang masih lestari, diantaranya ketika sampai di kawasan Benowo Park, kami disambut tarian tradisional yaitu Tari Rekso Wanoro yang mana tari ini menceritakan tentang monyet penjaga hutan karena memang di daerah sini masih banyak monyet yang hidup di alam bebas. Masih banyak lagi potensi wisata yang bisa kita jelajahi di Desa Wisata Penggarit, diantaranya :

Makam Syeh Benowo


Salah satu daya tarik wisata yang ada di Desa Wisata Penggarit yaitu terdapat Wisata Religi Makam Pangeran Benowo, yang mana Pangeran Benowo merupakan salah satu anak dari Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir dari Kerajaan Pajang. Kebesaran Nama beliau “Pangeran Benowo menjadikan daya tarik untuk wisata Religi ini.  banyak peziarah yang datang dari luar daerah kabupaten Pemalang. selain berziarah pengunjung juga kebanyakan ingin melihat salah satu pohon langka yang tumbuh di komplek makam Pangeran Benowo yaitu pohon Naga Sari. Dan setiap tanggal 20 Januari biasanya diadakan acara Haul Pangeran Benowo yang diikuti ribuan warga.


Tak hanya itu saja, di kawasan ini juga terdapat makam salah satu sesepuh Kabupaten Pemalang yaitu Makam Syeh Jamur Apu. Pada malam Jumat kliwon biasanya Makam Pangeran Benowo dan Syeh Jamur Apu ini ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Dan di kawasan Makam Pangeran Benowo dan Syeh Jamur Apu ini masih terdapat banyak hewan monyet liar yang hidup di alam bebas.

Benowo Park


Benowo Park ini masih satu kawasan dengan makam Pangeran Benowo, nama Benowo Park pun diambil dari nama Pangeran Benowo. Oh ya untuk masuk ke Benowo Park kalian cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 3000. Suasana di Benowo Park ini sangat sejuk dan asri karena terdapat pohon-pohon berdaun lebat yang mengelilingi kawasan Benowo Park. 


Benowo Park menghadirkan konsep taman yang sangat nyaman untuk berwisata keluarga, karena terdapat beberapa wahana permainan serta juga terdapat aula untuk pertemuan. Selain itu juga tersedia taman kelinci yang mana tiket masuknya hanya Rp. 5000 dan pengunjung bisa bermain sepuasnya bersama kelinci-kelinci yang lucu. Tak hanya itu saja, disini juga terdapat taman labirin yang bisa digunakan untuk bermain bersama keluarga dan sahabat. 

Benowo Park juga menyediakan wahana untuk menguji ketangkasan yaitu ada wahana panahan, wahana tembak, pemancingan hingga perahu dayung. Dan jika kalian haus atau lapar kalian tak perlu khawatir karena di Benowo Park banyak penjual makanan dan minuman, apalagi kalau hari Kamis Wage di Benowo Park ini terdapat Pasar Tradisional Kamis Wage. 

Pasar Tradisional Kamis Wage



Desa Wisata Penggarit yang masih sangat asri ini ternyata juga mempunyai keunikan yaitu terdapat pasar tradisional yang hanya buka pada hari Kamis Wage. Konsepnya pun sangat menarik karena semuanya serba tradisional, mulai dari alat pembayarannya pun menggunakan uang kayu, jadi sebelum masuk ke area pasar tradisional semua pengunjung harus menukarkan uangnya dengan uang klithik atau koin dari kayu, karena alat transaksi di pasar ini hanya menggunakan uang kayu. Dan untuk satu koin uang kayu nilainya yaitu Rp. 2000 dan jika masih sisa bisa kita tukarkan uang rupiah kembali.



Selain itu semua kuliner yang dijual juga aneka kuliner tradisional yang mungkin saat ini sudah sulit bisa kita jumpai, diantaranya : blendung (urap jagung), krawu (urap singkong), growol (olahan singkong), serabi, gethuk, lupis, gemblong (gethuk berbahan beras ketan) singkong, ubi rebus, kacang rebus, keong dan masih banyak lagi.


Untuk tempat makan dan minumnya pun juga tradisional seperti daun pisang, piring anyaman rotan dan bambu serta gelas dari kayu dan gerabah. Tak lupa para penjualnya pun menggunakan pakaian tradisional seperti baju lurik, kain jarik, hingga caping, blangkon dan ikat kepala tradisional sehingga nuansa tradisional seperti jaman dahulu kala sangat terasa sekali.

Pasar Tradisional Kamis Wage ini buka mulai pukul 07.00 pagi sampai habis, namun biasanya sebelum siang sudah banyak dagangan yang sudah habis jadi sangat direkomendasikan untuk datang di pagi hari agar bisa menikmati aneka kuliner tradisional..

Agrowisata Anggrek Penggarit


Di Desa Wisata Penggarit tak hanya mempunyai Wisata Religi, Benowo Park dan Pasar Tradisional Kamis Wage saja, tetapi di Desa Wisata Penggarit juga mempunyai daya tarik wisata edukasi yaitu Agrowisata Anggrek yang mana Agrowisata Anggrek Penggarit ini merupakan kebun anggrek terbesar di Kabupaten Pemalang. Kurang lebih luasnya yaitu 3.500 meter persegi dan Agrowisata Anggrek Penggarit ini buka mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 17.00 sore.


Di Agrowisata Anggrek ini ada beberapa jenis anggrek yang dibudidayakan seperti  jenis dendrodium, bulan, vanda, cattleya. mokara, oncidium, douglas, scorpio dan grammatophyllum. Untuk harga bibit bunga anggrek disini mulai Rp.15.000 hingga Rp. 150.000. Di sini kita tak hanya bisa membeli bibit dan bunga anggrek saja, namun kita juga bisa belajar tentang cara merawat bibit dan bunga anggrek dengan baik dan benar.

Potensi dan Fasilitas Lain di Desa Wisata Penggarit


Potensi wisata dan fasilitas pendukung di Desa Wisata Penggarit ini sebenarnya masih banyak sekali, namun karena waktu yang terbatas sehingga aku hanya bisa menjelajahi beberapa saja. Mungkin jika kalian ingin menjelajahi semuanya bisa beberapa hari singgah di Desa Wisata Penggarit, karena sudah ada homestay juga.

Oh ya Desa Wisata Penggarit ini juga terkenal sebagai Kampung Mangga, karena disini terdapat perkebunan mangga yang sangat luas dan menghasilkan mangga berkualitas. Adapun mangga unggulan disini yaitu mangga arumanis dan biasanya setiap satu tahun sekali juga diadakan Festival Mangga Penggarit

Dan inilah beberapa potensi wisata dan fasilitas lain yang bisa kalian jelajahi diantaranya : Taman Makam Pahlawan Jayana Sureng Yudha, Wisata edukasi tanam padi, Penangkaran Tyto Alba, Petik buah mangga, Petik buah pepaya calina, Wisata susur sungai, Wisata trabas hutan, Bukit Indah Watu Karut dan masih banyak lagi.

Betah rasanya berada di Desa Wisata Penggarit, karena desanya damai, sejuk, asri dan warganya juga ramah-ramah. Untuk info lebih lengkap tentang Desa Wisata Penggarit kalian bisa hubungi media sosial instagram @Penggarit_DesaWisata atau website : Penggarit.desa.id.

6 Komentar

  1. Jadi pengen kesana, tempatnya masih asri pula. Sangat suka banget dengan suasana-suasana seperti ini saat liburan karena jenuh dengan hiruk pikuk perkotaan apalagi kalau ngajak mami nih pasti wajib kunjungi tuh Agrowisata Anggrek Penggarit karena Beliau sangat bunga Anggrek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih suasananya masih alami, masih ada hutan, sungai dan sawah2,jadi cocok banget buat menghilangkan penat dari hiruk-pikuk kehidupan di kota, banyak kuliner tradisional juga disini.

      Hapus
  2. Pasar Tradisional Kamis Wage unik banget ya. Bener2 seperti pasar jadoel, bahkan jualan makanannya pun menu makanan tempo doeloe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sekarang udah susah banget cari makanan jadul, di pasar biasa pun udah jarang yg jual, jd solusinya harus kesini

      Hapus
  3. Waaah aku selama ini kalo ke solo cuma numpang lewat di Pemalang. Apalagi sejak ada tol baru, ga pernah lagi lewat sini :D

    Baru tau kalo ada desa wisata menarik nyaaaa. Itu makamnya sampe di kasih kelambu yaaa, saking dijaga banget :o.

    Naah kalo makanan2 yg dijual di pasarnya pasti bikin aku betah mas. Icipin2 semuanyaaaa :D. Kok kayaknya enak2, dan aku paling suka nyobain makanan2 khas yg belum pernah aku coba gini

    BalasHapus
  4. Jalan-jalan ke pasar ini meski lelah tapi senang.
    Kembali bernegosiasi dengan pedagang, bertemu banyak orang dan banyak yang dilihat.
    Hehhee..biasanya banyak yang dilihat jadi banyak yang dipengenin juga.

    BalasHapus